Sudah lama tidak mengetik tulisan di blog kecil ini, setelah banyak hal terjadi.
Yang dulu single atau sendiri
Yang dulu tidur dan mandiri sendiri
Yang dulu makan sepiring sendiri
Yang dulu nonton sendiri
Yang dulu pergi sendiri-sendiri
kini tidak lagi....
Sekarang hampir semuanya dilakukan berdua (kecuali mau pup atau pipis loh yah.hehehehe).
Waktu emang selalu egois, dia nggak akan mau nunggu kita sebentar barang 1/2 mili detik pun.
Kalau udah ketinggalan kita juga udah nggak bisa ngejar dia lagi.
Tapi waktu yang katanya berputar 24 jam itu juga baik, dia suka ngingetin kita bahwa pentingnya tiap malam "koreksi diri" sebelum tidur, bahwa penting masa lalu yang bikin masa depan kita lebih jelas dan nggak blur lagi. Dan waktu (beserta Tuhan) udah baik mau ngijinin yang dulu sendiri kini selalu berdua dan akhirnya yang bikin orang-orang bilang muka kita berdua sama.hehehe
Sama bukan berarti mirip kan..sama bisa bikin orang malah bilang, masa?!! dua buah kata yang berkaitan..Jadi klo ada orang yang bilang kamu mirip, berarti yang satu bernama sama, dan yang satunya lagi bernama masa.pilih mana hayoo?!hehehehe
Dari yang bisa dikerjakan sendiri kini mulai "membelah diri" dengn pembagian tiap hari.lucu sih..tapi dari situ berasa banget dua-duanya menekan ego, siapa yang harus, siapa yang nggak..walau seringnya si chay yang masak :D
Jadi inget klo diluar negri, ada peristiwa 9/11 yang terkenal itu. Dimana banyak orang bergelimpangan dengan darah yang bercak dimana-mana, dan Indonesia kayaknya nggak mau kalah dengan hari esok yang jatuh 9/12 yang katanya akan ada demo besar2an . Cuma beda bulan doank...
Bagi kami berdua, hari esok akan sangat disyukuri karena dengan begitu tepat sudah 62 hari kita bersama-sama. Bukan sebagai sepasang kekasih yang berstatus pacaran melainkan kekasih yang sudah disidang dihadapan Tuhan dan keluarga.
Hadiah esok tidaklah hanya berupa kebaikan tapi juga dihiasi dengan doa, harapan dan kasih sayang yang berlimpah..
Terima kasih kekasih cintaku...
Selasa, 08 Desember 2009
Hari esok bernama 2 bulan
Diposting oleh Dendy Triadi di 18.20 0 komentar
Senin, 05 Oktober 2009
..and you are invited...
Dua bulan terakhir ini kami disibukkan untuk menyiapkan banyak hal.
Trimakasih kepada Tuhan atas hati dan petunjuknya
Trimakasih kepada teman-teman atas cerita dan pandangannya
Trimakasih kepada sang Mars untuk banyak hal yang tak ternilai.
Dan inilah hasil dari penggabungan semua itu....
Diposting oleh Dendy Triadi di 09.12 1 komentar
Kamis, 02 Juli 2009
Selasa, 23 Juni 2009
Sabtu, 20 Juni 2009
Mars And Venus
I know so different we are.
We hear different music, and eat food with the opposite sense.
as an introvert who met with Extrovert.
as a desert and sea
As the heavens and the earth
As a Mars and Venus ...
thanks to the earth ..
What makes balanced
Because there will always be a line that connects the firmament
There is always an oasis amid the fields
there's always sand in the bottom of the sea and the beach
Thank you for the flesh between my vegetables
Thank you for the jazz between my rock
Thank you love, because of you we here
Diposting oleh Dendy Triadi di 08.50 0 komentar
Rabu, 10 Juni 2009
Harga Yang Mahal Untuk Sebuah Kejujuran
Melewati beberapa masa untuk sebuah pembelajaran berharga, makin memantapkan hati kami.
Mendengar...
Membuka hati...
Menelaah...
Melihat dari sudut pandang yang berbada..
Memahami...
hingga kemudian bisa
Menerima...
Belajar untuk memahami dan menerima segala kekurangan satu sama lain akan membuat kita lebih mudah memahami setiap kondisi dan peristiwa. Hingga nanti kelebihan2nya akan jadi kejutan-kejutan menyenangkan.
Akan menjadi PR aku dan dia kedepannya untuk belajar jujur pada diri sendiri, agar orang lain dapat benar2 melihat kita yang sebenarnya. Jadi, seseorang akan bisa memutuskan secepatnya apakah pasangannya itu bisa dijadikannya tempat berbagi atau hanya teman sekilas lalu, atau justru menjadi rivalnya....
Ternyata kejujuran itu memang mahal harganya. Tidak semua orang punya jiwa pemberani untuk jujur, dan tidak semua orang punya jiwa ksatria untuk memaafkan...
Kini, aku merasa lebih tenang berjalan bersamanya. Kami sudah melewati beberapa tikungan yang berbeda, namun kita masih bisa bertemu disuatu ujung persimpangan yang sama.
Trimakasih Tuhan, trimakasih cinta...
Diposting oleh Dendy Triadi di 20.52 0 komentar
Jumat, 05 Juni 2009
He's Back...
He really back.
Back from Bali, and back to his common life.
Glad to know that.
He is my dear that i knew before...
Welcome back Dear...
Bener kata syair lagu itu, Badai pasti berlalu. Ujan udah berganti musim, badai pu udah reda. Kini tanah makin subur dan tanaman2 diatas tanah ini tumbuh makin sehat.
Senang sekali melihatnya bisa tertawa lagi.
Diposting oleh Dendy Triadi di 15.29 0 komentar
Senin, 25 Mei 2009
When all the tears have dried
I trusted every morning sun that taught me how to rise
To stretch beyond the darkest nights and reach the open skies
Perhaps I shouldn't trust so much,
Should learn to close my eyes.
The sun still sets on wooden bars
The bird that never flies.
But if I turn away from what I've started
Then will I always wish that I had tried
By breaking free will I be broken-hearted
What will I see when all the tears have dried.
I know how much it means to him,
It means the same to me.
But if I keep him from his dreams,
What will the ending be?
Perhaps it's time to step aside and lose my only chance
It's always men who play the tune
while girls can only dance.
But if I turn away from what I've started
Then will I always wish that I had tried
By breaking free will I be broken-hearted
What will I see when all the tears have dried.
Is this the price i have to pay for winning
I never thought that i could hurt his pride
This shouldn't be an end but my beginning
What will i see when all the tears have dried
But if I turn away from what I've started
Then will I always wish that I had tried
By breaking free will I be broken-hearted
What will I see when all the tears have dried
Diposting oleh Dendy Triadi di 22.29 0 komentar
Jumat, 22 Mei 2009
Quality Time
Wah curang nih si cerita sedih, mentang2 dapet ijin untuk eksis, dia jadi nampang mulu di beberapa postingan terakhir. heheh.. Kali ini kita ga usah sedih2an lagi deh, tapi jangan juga terlalu senag agar tak jadi besar kepala nantinya.
Ternyata bulan ini banyak sekali cerita, tapi maaf untuk tidak men-share semuanya disini. Yang pasti sepertinya kami butuh Quality Time buat diri kita sendiri. Setelah memutuskan untuk melepaskan masa lajangnya, ups salah, melepaskan masa kerja kantorannya, dia berencana akan pergi sejenak ke Jogja-Bali. Sementara aku yang tidak bisa lepas dari cengkraman Jakarta, akan punya acara sendiri bersama teman-temanku.
Sometimes, even lover need takes time to their own.
Trimakasih sangat untuk keluarga dan sahabat yang selalu ada. Angkat topi untuk kalian semua
Diposting oleh Dendy Triadi di 16.39 0 komentar
Minggu, 17 Mei 2009
Dan Akhirnya
Dan akhirnya hujanpun turun juga.
Langit lelah untuk menampung air di awannya.
Jalanan kita sedang banyak persimpangannya.
Ga jarang kita memilih persimpangan yang berbeda.
Apakah kita akan bertemu lagi di ujung jalan?
Atau asik menikmati perjalanan masing2?
Only God Know
Diposting oleh Dendy Triadi di 22.08 0 komentar
Senin, 20 April 2009
Lagi Aneh
Hi Reader...
Ada yang lagi ngambek ni sama kita berdua. Si cerita sedih. Dia bilang dia iri karena selalu Si cerita Bahagia yang di tulis di blog ini. Si cerita sedih pengen eksis juga rupanya. heheh
Yah, akhir2 ini kami lagi aneh. Ada saja hal2 yang menebabkan kita berselisih. Dia dan aku, dua orang yang berbeda, dibesarkan oleh lingkungan yang berbeda pula, jadi berselisih itu wajar.
Kadang, ada hal aneh yang aku rasain ketika kita berselisih. Ada rasa kangen yang aneh saat kita bertengkar. Ada sebagian diri ini yang ingin memeluknya, dan bukan berbalas-balasan sms pembelaan diri.
Yah..kami sedang diuji..
Diposting oleh Dendy Triadi di 15.57 0 komentar
Sabtu, 11 April 2009
Di Jelang Pagi
Lelah menggantung rendah
Ditemani temaram lampu jalan di ujung malam
Jengah, marah, hingga pasrah
Memercik, berdebam, berdentam-dentam
Hampa rasa melayang pergi
Buai jiwa di bayang pagi
Tuhan, ijinkan aku tidur
Setelah usai bertafakur
Diposting oleh Dendy Triadi di 01.04 0 komentar
Senin, 30 Maret 2009
Pinangan
Sepasang merpati
Terbang bebas lepas
Tepat di hadapan
Lalu kaubertanya
Kapan kita bagai mereka
Terbang lepas bebas....
Lepas bebas ke ujung dunia
Dan kubertanya
Maukah kau terima
Pinangan tanpa
Sisa cinta yang lain
Rona bahagia
Terpancar dari anggukan
Saat kupasangkan....
Pasang cincin di jemari
Tak Sebebas Merpati - Kahitna
Semuanya serba mendadak. Saat tiba2 Ayahnya memutuskan untuk loong weekend kali ini sekalaian meminangku. Kaget tapi seneng. Aku langsung mengabari orang tuaku, mereka pun kaget dibuatnya. Ya sudahlah, dengan meminta bantuan tetangga-tetangga terdekat dan memohon restu keluarga dan sahabat ahkirnya Sabtu, tanggal 28 Maret 2009 dia resmi meminangku.
Tak ada cincin seperti lagu diatas, karena ini bukan lamaran, tapi pinangan. Bukan untuk 'mengikat' tapi untuk menanyakan keseriusan kami berdua.
Alhamdulillah semua berjalan lancar, walau Ayahku sempat kehabisan kata-kata. Aku tau Ayahku gugup, aku tau dia senang tapi dia tak berhasil menyembunyikan rasa cemburunya dihadapanku. Aku sayang Ayahku, sangat. Dan dia pun demikian. Dia hanya ingin pria yang melamarku bisa bertanggung jawab untuk keluarga kelak...
Semoga kau tak mengecewakan Ayahku, Dear...
Diposting oleh Dendy Triadi di 15.17 0 komentar
Jumat, 13 Maret 2009
Cerita Jum'at Pagi
Hari ini, seperti kebiasaan 2 bulan belakangan ini, kami berangkat bareng ke kantor. Dia mengantarku terlebih dahulu, untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju kantornya di daerah Jakarta Pusat. Ga ada yang cukup istimewa pagi itu, kecuali aku yang harus membuat sarapan cepat2 karena dia berangkat lebih awal. Padahal tadi malam, dia pulang larut, dan mungkin malam ini giliranku yang pulang malam. Gapapa ya Dear, demi balkon kita nanti. hihihih...(padahal aku yang suka protes kl dia pulang malem).
Akhir2 ini kami berdua sedang dihadang oleh kerjaan yang menumpuk banyak, dan tak jarang ini menimbulkan ketidakcocokan pemikiran diantara kami. Tapi aku bersyukur karena kami hampir selalu bisa untuk membicarakan dengan tenang dan kembali saling membarikan senyum di pagi harinya.
Memakai mobil pinjeman dari bapaknya, yang kebetulan sedang tugas di luar kota, n karena motornya juga lagi bocor ban, kami berdua melewati jalan yang sama sambil mengobrol tentang kerjaan n sesekali bercanda. Dia bercerita bahwa dia sedang disibukkan oleh pitching pertamina yang katanya berbugdet lumayan besar. Kemudian aku bertanya padanya,
" Dear, apakah kamu akan sombong kl kamu jadi kaya?"
dia jawab,
" Ngga, kan ada kamu yang selalu ingetin aku, Ingatkan aku ya kl aku mulai sombong"
Aku pun terkekeh, senang sekaligus lucu mendengarnya. Senang karena dia meminta padaku untuk selalu mengingatkannya. Lucu karena aku berpikir apakah aku bisa untuk tidak sombong jika suatu saat nanti kami berdua bisa meraih apa yang kami inginkan. Dan dia sepertinya memahami ketawaku, hingga kemudian dia bilang,
"yang pentingkan kaya hati. Iya kan?"
Aku hanya tersenyum sambil melihatnya sekilas. Ya, aku membenarkannya.
Maka, begitu sampai di depan mejaku, aku menyalakan komputerku dan menulis blog ini. Berharap tulisan dipagi ini bisa jadi cerminan untuk kami berdua,n siapapun yang membacanya, di suatu hari nanti.
Kawan, ingatkan kami jika kami mulai sombong
Dear, ingatkan aku jika aku mulai sombong
Aku pun berharap semoga aku bisa sadar untuk mengingatkanmu jika kau mulai sombong.
Kaya hati ya...:)
Diposting oleh Dendy Triadi di 08.14 0 komentar
Jumat, 20 Februari 2009
Setaunan (HaPLesTiga)
Yup, 17 Februari yang lalu aku dan dia menggenapi satu tahun perjalanan kebersamaan, semenjak kami menyatakan untuk saling sayang. Banyak sudah yang kami berdua dapat selama satu tahun terakhir ini. Ditemani oleh berlembar-lembar tiket nonton di bioskop, karcis busway, berjejer kaset2 dvd, sampai bersiung-siung bawang merah yang aku iris hampir tiap pagi (ini membuatku menangis dan tersenyum, sama seperti rangkaian cerita di hidup kami).
Banyak kebahagiaan yang aku rasakan selama ini. Tapi tak jarang pula cobaan dan ujian menghampiri, yang kadang membuatku marah, sedih, kecewa, dan bertanya-tanya apa maunya Tuhan. Harus sabar dan berharap kami berdua bisa ngelewatinnya dengan baik.
Pagi ini, hari ketiga setelah aku menunggu dia untuk mengisi halaman ini, tapi kurasa dia tak sempat. Tanggung jawabnya hampir menyita waktu dan ingatannya (semoga dia tidak lupa datang dihari pernikahannya :p). Lagi-lagi kami berdua musti sabar dan sabar dan sadar. Sabar untukku agar lebih mengerti dan memahaminya. Sabar untuknya agar bisa tetep adil buat cita, cinta, dan cerita.
Dan sekarang aku ingin berterima kasih sama Tuhan, karena masih dikasih waktu bersamanya, masih bisa ngerasain sayangnya, masih bisa ngambek-ngambekkan biar kami lebih saling mengenali lagi, masih bisa belajar bareng, masih bisa berdebat biar kami tetep saling menghargai. Semoga akan lebih banyak lagi kebahagiaan2 yang Tuhan mau kasih ke kami berdua, dan orang2 yang kami sayang.
Happy (belated) Anniversary, Dear...
Diposting oleh Dendy Triadi di 08.44 0 komentar
Label: chay